C-17 Globemaster III


 Sejarah C-17 Globemaster III dimulai pada tahun 1979, ketika Angkatan Udara Amerika Serikat meluncurkan program Advanced Medium STOL Transport (AMST) untuk menggantikan pesawat transportasi C-130 Hercules yang sudah tua. Program ini bertujuan untuk mengembangkan pesawat transportasi militer yang memiliki kemampuan lepas landas pendek (STOL) dan mampu mengangkut muatan berat ke berbagai jenis landasan, termasuk yang tidak memiliki fasilitas landasan udara yang panjang. Setelah proses seleksi dan kompetisi yang ketat, McDonnell Douglas (sekarang bagian dari Boeing) memenangkan kontrak pengembangan pesawat tersebut. Prototipe C-17 pertama kali terbang pada tanggal 15 September 1991. 

Pesawat ini menunjukkan kemampuan STOL yang sangat baik, termasuk kemampuan lepas landas pendek dan mendarat pendek, serta kemampuan untuk mengangkut muatan berat. Pada tahun 1993, pesawat C-17 diberi nama "Globemaster III" dan mulai diproduksi secara massal. Pesawat ini memiliki kemampuan unik untuk mengangkut berbagai jenis kargo, termasuk kendaraan militer, personel, dan peralatan berat ke lokasi yang sulit dijangkau. Selain itu, C-17 juga dapat digunakan untuk misi medis, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan evakuasi dalam situasi darurat. 

C-17 Globemaster III adalah pesawat transportasi militer yang memiliki dimensi besar dan kemampuan yang mengesankan. Pesawat ini memiliki panjang sekitar 53.04 meter dan lebar sayap sekitar 51.75 meter. Tingginya mencapai 16.79 meter, memberikan pesawat ini tampilan yang mengesankan. Dalam kondisi berat kosong, C-17 memiliki berat sekitar 128.100 pound atau sekitar 58.200 kilogram. Namun, ketika siap lepas landas dengan muatan maksimum, beratnya mencapai sekitar 585.000 pound atau sekitar 265.350 kilogram. 

Pesawat ini dapat mencapai kecepatan maksimum sekitar Mach 0.77, setara dengan sekitar 585 mph atau sekitar 941 km/jam. C-17 memiliki kemampuan lepas landas pendek yang mengesankan, dengan jarak minimum lepas landas sekitar 3.000 kaki atau sekitar 914 meter, serta jarak minimum mendarat sekitar 3.500 kaki atau sekitar 1.067 meter. Kemampuan ini memungkinkan pesawat ini untuk beroperasi dari landasan udara yang relatif pendek, termasuk yang tidak memiliki fasilitas landasan yang panjang. 

Kemampuan utama dari C-17 adalah kapasitas kargo yang besar. Pesawat ini dapat mengangkut hingga sekitar 170.900 pound atau sekitar 77.519 kilogram muatan kargo. Selain itu, pesawat ini dapat digunakan untuk mengangkut hingga 102 personel atau kombinasi kargo dan personel sesuai dengan kebutuhan misi militer atau kemanusiaan. 

Selama dua dekade pertama produksinya, lebih dari 250 C-17 Globemaster III diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat ini juga diekspor ke beberapa negara mitra, termasuk Britania Raya, Australia, Kanada, dan lainnya. C-17 Globemaster III telah menjadi tulang punggung operasi pengangkutan militer Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di seluruh dunia. Keandalan dan fleksibilitasnya membuatnya sangat penting dalam mendukung operasi militer, bantuan kemanusiaan, dan misi-misi lainnya di berbagai belahan dunia. Seiring berjalannya waktu, beberapa pesawat telah menjalani pembaruan dan pemeliharaan untuk memperpanjang umur layanannya atau oprasional.




Sumber:
8.Foto di ambil dari pinterest



Foto:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa-doa Kristen Katolik dalam bahasa Latin

Apa yang terjadi jika Jakarta di bom dengan Tsar Bomba?

Apa yang terjadi jika Indonesia memiliki senjata Nuklir?