Cintailah Tubuhmu

Definisi Kecantikan: 

Kecantikan adalah suatu konsep yang bersifat relatif dan bervariasi pada setiap individu. Sebuah penelitian oleh Sigma Research mengidentifikasi tiga kategori penilaian definisi kecantikan, yaitu kecantikan fisik, kecantikan intelektual (otak), dan kecantikan perilaku. Meskipun terdapat variasi, kecantikan fisik seringkali mendominasi penentuan standar kecantikan. Bagi kaum wanita, kecantikan menjadi suatu atribut yang melekat dan sering diukur dengan kriteria tertentu, seperti memiliki tubuh ideal, kulit putih, dan rambut lurus, hitam, serta panjang. Akibat globalisasi, makna kecantikan menjadi semakin seragam di berbagai daerah dan negara. Media, khususnya iklan kecantikan, memiliki peran besar dalam menyebarkan citra kecantikan yang seringkali membuat kaum wanita berlomba-lomba untuk mencapai standar kecantikan yang diakui secara luas. Industri kecantikan memanfaatkan fenomena ini dengan membuka klinik-klinik kecantikan yang bertujuan memenuhi kebutuhan para wanita akan layanan perawatan kecantikan guna meningkatkan penampilan wajah dan tubuh mereka. 


Definisi Maskulinitas: 
Maskulinitas adalah suatu konsep yang melibatkan atribut, sifat, dan karakteristik yang dianggap atau diidentifikasi sebagai ciri khas laki-laki atau pria dalam suatu budaya atau masyarakat. Interpretasi mengenai maskulinitas dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya, sejarah, dan norma sosial yang berlaku. Beberapa aspek yang sering dikaitkan dengan maskulinitas melibatkan kekuatan fisik, ketangguhan emosional, keberanian, ambisi, dan keinginan untuk mendominasi atau memimpin. Selain itu, maskulinitas juga mencakup ide-ide tentang otonomi dan kemandirian, di mana pria diharapkan untuk menjadi mandiri, tangguh, dan tidak tergantung pada orang lain. Kemampuan menyelesaikan masalah menjadi bagian integral dari maskulinitas, menekankan pada kemampuan analitis dan rasional yang mendukung peran kepemimpinan dalam mengatasi berbagai tantangan. Perlu diakui bahwa pandangan tentang maskulinitas dapat mengalami perubahan seiring evolusi masyarakat modern menuju pemahaman yang lebih inklusif dan fleksibel tentang identitas dan ekspresi gender. 

Pandangan terhadap maskulinitas saat ini semakin inklusif dan cenderung memperhatikan keragaman individu. Konsep-konsep tradisional mengenai maskulinitas semakin diperluas untuk mencakup berbagai ekspresi dan identitas gender. Hal ini mencerminkan perubahan sosial yang mendorong penerimaan terhadap keragaman dalam hal gender, memungkinkan setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, untuk menjelajahi atau menyelidiki dari aspek-aspek yang membentuk identitas mereka. Penting untuk diakui bahwa penilaian terhadap kecantikan dan maskulinitas terus berkembang seiring perubahan budaya dan nilai-nilai masyarakat. Standar-standar kecantikan yang diakui secara luas dan pandangan terhadap maskulinitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk media massa, perubahan norma sosial, dan perkembangan pengetahuan manusia. Oleh karena itu, melibatkan diri dalam dialog terbuka dan mendukung keberagaman dalam konsep kecantikan serta maskulinitas dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif atau terbuka dan menerima perbedaan.

Standar Kecantikan dari Tahun ke Tahun:
  • Perempuan gemuk dianggap sebagai idaman di masa Yunani Kuno, terutama di kalangan perempuan kelas atas yang memperlihatkan kulit putih pucat dan perawakan gemuk. Kelebihan berat badan diartikan sebagai tanda kemakmuran dan kemudahan akses terhadap sumber makanan, mencerminkan tingkat kekayaan mereka.
  • Selama Renaisans Italia, perempuan diharapkan mencerminkan status suaminya dengan merawat diri dan memiliki tubuh subur. Standar kecantikan pada periode ini mencakup kulit putih, payudara besar, perut bulat, tubuh berisi, pinggul penuh, dan rambut ikal. Tubuh kurus dianggap merusak citra perempuan, dianggap tidak terurus atau tidak sejahtera.
  • Era Victoria menekankan pada pinggang ramping dengan penggunaan korset ketat yang mendorong payudara ke atas dan menarik bahu ke belakang. Perempuan diharapkan memiliki kulit sangat putih, dan bahkan Ratu Victoria menggunakan bedak yang mengandung merkuri untuk tampilan yang cerah.
  • Tren androgini muncul di era Roaring Twenties, di mana perempuan mengenakan pakaian yang memberikan kesan pinggang dan pinggul kecil. Gaya rambut pendek dan berponi menjadi populer, menonjolkan sedikit maskulinitas sebagai daya tarik tersendiri dalam diri perempuan.
  • Era Keemasan Hollywood menampilkan sosok seperti Marilyn Monroe sebagai contoh perempuan ideal dengan figur "jam pasir" atau "pinggang tawon". Payudara menonjol dan pinggang ramping menjadi fokus utama, dengan penggunaan bra peluru dan rok minim.
  • Tahun 1980-an melihat munculnya supermodel yang menuntut perempuan berbadan langsing, tinggi, atletis, dan berbadan kencang. Obsesi untuk berolahraga menyebabkan peningkatan kasus anoreksia.
  • Era Heroin Chic pada tahun 1990 menampilkan model-model yang sangat kurus, menciptakan tekanan untuk memiliki berat badan di bawah standar. Kate Moss menjadi ikon mode dengan perawakan kurus dan tinggi.
  • Standar kecantikan postmodern hingga saat ini, sejak tahun 2000-an, mengharapkan perempuan memiliki payudara besar, bokong besar, perut rata, dan celah paha. Istilah "slim-thicc" mencerminkan kontradiksi alami antara keinginan untuk tubuh langsing dan berisi. Kim Kardashian dianggap sebagai model ideal, memicu popularitas prosedur operasi plastik untuk mencapai standar kecantikan yang tidak realistis ini.

Standar Maskulinitas dari Tahun ke Tahun:
  • Yunani Kuno (800 SM - 146 SM): Di Yunani kuno, tubuh pria dianggap sebagai cerminan dewa dan pahlawan dengan ciri-ciri berotot, berpinggang tipis, dan tubuh yang ramping.
  • Zaman Elizabeth (1558 - 1603): Pada masa ini, pria di Inggris tidak lagi mengidamkan bentuk perut berotot ala Yunani kuno. Kejantanan lebih terkait dengan kaki yang kuat, paha indah, dan betis yang kuat sebagai lambang kesempurnaan anatomi. Gaya rambut pun ikut berperan, dengan pria didorong untuk tidak memiliki rambut panjang keriting.
  • Zaman Emas (Akhir 1800an - Awal 1900an): Abad ke-19 melihat perubahan drastis dalam persepsi tubuh ideal pria. Ukuran tubuh besar menandakan status ekonomi tinggi, menunjukkan kemampuan membeli makanan enak.
  • Zaman Keemasan Hollywood (1920 - Akhir 1950an): Munculnya film komersial membawa perubahan radikal dalam citra pria ideal. Hollywood menuntut aktor-atletis, langsing, dan berpenampilan rapi tanpa keharusan memiliki otot yang besar.
  • Era Budaya Tandingan (Pertengahan 1960 - 1970an): Generasi 'baby boomer' membawa perubahan pada gambaran tubuh ideal pria. Tubuh maskulin yang berpotongan rapi digantikan oleh tubuh kurus, ramping, dan hampir androgen.
  • Dekade Binaragawan (1980-an): Persepsi populer tentang tubuh ideal pria melibatkan otot besar. Binaraga dan 'memompa besi' menjadi tren, dengan gaya rambut pria juga berfokus pada tampilan yang maskulin.
  • Kebangkitan Milenial (1990an - 2000an): Pasca tahun 1980-an, ideal tubuh laki-laki tidak lagi ekstrem. Tubuh atletis masih diidamkan, tetapi tidak sebesar sebelumnya. Gaya rambut pria terus berkembang.
  • 2015 - Sekarang: Pada pertengahan 2010-an, terjadi pemberontakan terhadap citra laki-laki 'kurus dan tegap'. Ideal tubuh menjadi lebih tidak ditentukan, mencerminkan gambaran tubuh yang lebih realistis dan mudah dicapai.
👇
Jadi Ayo Cintailah Tubuhmu, Karena...

Kecantikan dan maskulinitas adalah konsep-konsep yang terus berkembang seiring waktu dan perubahan budaya. Kami mengajak Anda untuk merayakan keberagaman dan mencintai tubuh Anda sendiri tanpa terbebani oleh standar yang mungkin tidak mencerminkan siapa Anda sebenarnya.

  1. Penerimaan Diri: Cintai setiap inci tubuh Anda. Tidak perlu membandingkan diri Anda dengan standar kecantikan atau maskulinitas yang mungkin telah berubah dari masa ke masa. Setiap orang unik, dan keunikan itu indah.

  2. Hargai Keragaman: Dunia ini penuh dengan keragaman, termasuk dalam hal bentuk tubuh dan ekspresi gender. Mari hargai perbedaan dan dukung satu sama lain tanpa menghakimi berdasarkan penampilan fisik.

  3. Pentingnya Kesehatan: Fokus pada kesehatan tubuh dan pikiran daripada mencoba memenuhi standar tertentu. Kesehatan fisik dan mental adalah aspek penting dari kebahagiaan dan keberhasilan.

  4. Beri Suport pada Orang Lain: Jadilah agen perubahan dengan memberikan dukungan kepada teman, keluarga, dan komunitas Anda untuk mencintai diri mereka sendiri dan merayakan keunikan mereka.

  5. Hapus Stigma: Lawan stigma terhadap bentuk tubuh dan identitas gender. Bersama-sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung di mana setiap individu merasa diterima dan dicintai tanpa syarat.

Ingatlah, kecantikan sejati dan maskulinitas yang sehat datang dari dalam. Cintailah tubuh Anda, hargai perjalanan hidup Anda, dan jadilah versi terbaik dari diri Anda sendiri. 💙✨ #CintailahTubuhmu #KeberagamanAdalahKecantikan


Link Sumber:

2.https://www.beautynesia.id/life/9-evolusi-standar-kecantikan-dari-berbagai-zaman-ada-yang-menyebabkan-cacat-permanen/b-254993/2

3.https://hypeabis.id/read/17138/sejarah-dan-fakta-tren-standar-kecantikan-dari-masa-ke-masa

4.https://komahi.uai.ac.id/perempuan-dan-standar-kecantikan/

5.https://www.brilio.net/wow/10-standar-kecantikan-unik-zaman-dahulu-kepala-penyok-dianggap-cantik-171019d.html

6.https://kumparan.com/ghinasyakuraidr/tuntutan-standar-kecantikan-1zPFZUv7M4a

7.https://id.quora.com/Bagaimana-standar-kecantikan-di-Indonesia

8.https://www.scienceofpeople.com/beauty-standards/

9.https://aetheion.com/11-beauty-standards-throughout-history

10.https://momsmoney.kontan.co.id/news/simak-standar-kecantikan-wanita-di-berbagai-negara-asia-apa-saja#google_vignette

11.https://littlethings.com/lifestyle/beauty-through-the-ages/1418081-4

12.https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2022.775337/full

13.https://westminsterpawprints.com/features/2021/12/10/in-depth-looking-into-modern-day-male-beauty-standards/

14.https://www.menshealth.com/uk/fitness/a758029/this-is-what-the-ideal-male-body-type-looks-like/

15.https://www.chemistclick.co.uk/news/how-the-ideal-male-body-has-changed-throughout-history 

16. https://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/maskulinitas-ind1.pdf

17. http://eprints.undip.ac.id/61901/2/BAB_I.pdf

18.https://www.oecd-ilibrary.org/sites/80868812-en/index.html?itemId=/content/component/80868812-en

19. https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20318867-S-PDF-Frangky%20E.pdf

20. Gambar di buat menggunakan AI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa-doa Kristen Katolik dalam bahasa Latin

Apa yang terjadi jika Jakarta di bom dengan Tsar Bomba?

Apa yang terjadi jika Indonesia memiliki senjata Nuklir?